Terminal Pelabuhan Yokohama

Terminal Pelabuhan Yokohama, tepi laut kota di seluruh dunia telah mengalami kebangkitan kembali, lebih menarik daripada ketika tepi laut masih berupa galangan kapal. Tidak terkecuali pada pelabuhan bersejarah Yokohama di Jepang dengan pengembangan baru berupa dermaga dan pemandangan ultra modern yang mengarah ke teluk Tokyo. Akan tetapi, terdapat satu keistimewaan baru yang menarik perhatian mata : yaitu atap panjang dan rendah yang menjulur keluar dari teluk.

Terminal Pelabuhan Yokohama merupakan struktur yang orisinalitasnya mengagumkan dan tidak mudah untuk digambarkan. Seperti yang tersirat pada namanya, pelabuhan laut ini sama dengan bandara Internasional dan dapat melayani 4 kapal pesiar dalam sekali waktu. Pelabuhan ini juga berfungsi sebagai tempat umum. Pasangan muda mudi berjalan-jalan di dek kayu dan pemain papan luncur meluncur di sepanjang jalur landai yang curam, yang juga berfungsi sebagai taman. Terdapat plaza terbuka untuk pasar dan acara-acara pada musim panas, ruang besar multiguna, ditambah restoran, kedai, dan toko-toko. Pelabuhan ini membagi kota dan laut dan merupakan tempat dimana masyarakat local berbaur dengan pengunjung yang berasal dari segala penjuru dunia.

Origami Pada Baja

Desain terminal yang berani, berasal dari konsepnya sebagai struktur tunggal dan penggunaan 3 bahan berulang-ulang : bahan tersebut adalah baja, kayu, dan kaca. Baja menyediakan kerangka balok penopang dan tempurung lipatan lempengan, menyebabkan adanya rentangan bebas mencapai 98 kaki (30 m). Lantai dan dek bagian luar dibuat dari kayu keras yang berasal dari Brasil, dapat bertahan dari kondisi laut tanpa memerlukan perlindungan akhir. Di seluruh gedung, dinding kaca bergantung diatas dek penyangga remang-remang antara ruang internal dan eksternal. Sementara jalur landai yang curam, melengkung dan melipat, memberikan perasaan adanya gerakan yang berubah-ubah. Di bagian dalam, Plafon bajanya tidak diberi lapisan sehingga pola geometris yang mengingatkan kita pada bentuk segitiga kertas lipat origami. Para arsitek telah merancang gedung ini dalam skala besar dan mendapat bantuan dari model computer. Mereka juga merancang gedung terbuka yang dapat dijelajahi dari area parkir melalui ruang internal ke taman topografi yang menarik di bagian atas.

Hampir samua menara gedung, menjulang atau menunjukkan tampilan arsitekturnya. Terminal pelabuhan mengadopsi pendekatan struktur rendah, namunmasih memberikan Yokohama pengakuan secara Internasional atas mahakarya keahlian teknik dan desainnya.

Kantor Arsitek Asing

`Tim suami istri, Alejandro Zaero dan Farshid Moussavi, merupakan arsitek muda yang tidak begitu terkenal ketika mengikuti kompetisi merancang terminal Pelabuhan pada tahun 1995. Diantara peserta lain, desain mereka dinilai sebagai pemenang oleh juri arsitek internasional, mengalahkan 752 peserta lain. Sejak saat itu, mereka telah mewakili Inggris di Biennale. Venesia pada tahun 2002 dan mengerjakan proyek besar di Inggris, Spanyol, Amerika Serikat dan Jepang. Nama yang mereka pilih untuk nama usaha mereka, merupakan hal yang ironis. Memusatkan usaha secara berturut-turut di Madrid dan Teheran, mereka menyebut diri sebagai pendatang di London dan menyatakan bahwa pendekatan mereka terhadap proyek yang selalu dikerjakan, selalu diplomatis.

Yokohama

Terminal senilai 200 juta dolar Amerika ini, merupakan proyek umum berkelas yang akan meningkatkan martabat Yokohama. Namun, sejak akhir Perang Dunia II, pelabuhan laut Jepang terkemuka ini telah didahhului oleh kota tetangganya yang lebih kuat dan lebih besar. Proyek ini hampir mengalami penundaan selama krisis ekonomi timur jauh terjadi pada akhir tahun 1990-an, tetapi kemudian bangkit kembali. Hal ini terjadi karena respons luas terhadap Yokohama yang dipilih sebagai tempat penyelenggaraan Final Piala dunia sepak bola pada tahun 2002. Sejak diresmikan pada bulan April di tahun yang sama, kota ini telah menjadi satu kota tujuan turis di Jepang.